Producers   Remi Godsema and Icang TandjungTisnamihardja
Director    Garin Nugroho
Editor      Andhy Pulung
Production  SET Film Workshop
Format      Betacam SP PAL
Runtime     20 Minutes

A trilogy about several hot issues within Indonesian politics. Nugroho'sapproach is very individual and each part gets its own style and form.The first part is already familiar in Rotterdam: it was made as acontribution to the On the Waterfront programme of the 2001 festival.The film looks back from various angles on colonial history and thecreation of modern Indonesia. The second part takes a documentarylook at the autonomy of the Papuans, a subject that Nugroho alsotackles in fictional form in his Birdman Tale. The third part takes a moreessayist and reflective look at cultural and ethnic identity (an explosivesubject in Indonesia). For this, Nugroho borrows examples from hisown feature film oeuvre. Clarifying recycling.

Trilogi tentang beberapa isu hangat dalam politik Indonesia. Pendekatan Nugroho sangat individual dan setiap bagian mempunyai gaya dan bentuk tersendiri. Bagian pertama sudah tidak asing lagi di Rotterdam: dibuat sebagai kontribusi pada program On the Waterfront pada festival tahun 2001. Film ini mengulas kembali sejarah kolonial dari berbagai sudut. sejarah dan penciptaan Indonesia modern. Bagian kedua mengambil tayangan dokumenter tentang otonomi masyarakat Papua, sebuah subjek yang juga diangkat oleh Nugroho dalam bentuk fiksi dalam Birdman Tale-nya. Bagian ketiga menampilkan pandangan yang lebih bersifat esai dan reflektif terhadap identitas budaya dan etnis (subyek yang sangat menarik di Indonesia). Untuk itu, Nugroho meminjam contoh dari karya filmnya sendiri. Mengklarifikasi daur ulang.

Recognition:
* World Premiere at Rotterdam International Film Festival, 2005