The Icon Acultural Map documents this aspect of thecongress, particularly emphasizing how the congress allowsfor the re-expression of the West Papuan people's culture,which, as shown in the interviews in this film, hasexperienced repression and people who practicediscrimination. This film reports on the conferenceresolutions but shows grassroots support for independenceamong West Papuans, particularly in one of the short voxpop interviews, which deal directly with independence (partof the film Icon M for Merdeka, in which each of the WestPapuans interviewed expressed a strong preference forcomplete independence from Indonesia. As the Cultural MapIcon continues to gather momentum with its engrossingdisplay, as the full-screen icon, the banned West Papuanflag Morning Start Accompanied at this point by the BattalionSong Cassowary (described previously as the songpersonal, the song of the dream of independence) He movedfrom documentary to film essays, as Nugroho, who narratedthe films himself developed a series of reflections on thesemiotic implications of symbols that reappeared in theKongros after years of suppressing cults under the regimeSuharto and this way of discovery became a symbol for all ofIndonesia.

Icon Acultural Map mendokumentasikan aspek kongres ini, khususnya menekankan bagaimana kongres memungkinkan ekspresi kembali budaya masyarakat West Papua, yang seperti terlihat dalam wawancara dalam film ini, telah mengalami represi dan masyarakat yang melakukan diskriminasi. Film ini melaporkan resolusi-resolusi konferensi namun menunjukkan dukungan akar rumput terhadap kemerdekaan di antara masyarakat Papua Barat, khususnya dalam salah satu wawancara singkat voxpop, yang berhubungan langsung dengan kemerdekaan (bagian dari film Ikon M untuk Merdeka, di mana masing-masing masyarakat Papua Barat yang diwawancarai menyatakan preferensi yang kuat untuk resolusi konferensi yang lengkap. Kemerdekaan dari Indonesia. Seiring dengan Ikon Peta Budaya yang terus mengumpulkan momentum dengan tampilannya yang mengasyikkan, sebagai ikon layar penuh, Bendera Papua Barat yang dilarang Mulai Pagi Diiringi oleh Batalyon Lagu Kasuari (dijelaskan sebelumnya sebagai lagu pribadi, lagu impian dari Indonesia). kemerdekaan) Ia beralih dari esai dokumenter ke esai film, ketika Nugroho, yang menarasikan film-film itu sendiri, mengembangkan serangkaian refleksi mengenai implikasi semiotik dari simbol-simbol yang muncul kembali di Kongros setelah bertahun-tahun menindas aliran sesat di bawah rezim Suharto dan cara penemuan ini menjadi simbol bagi seluruh Indonesia.